“Jika aku berjalan selangkah lagi, ini adalah jarak paling
jauh aku meninggalkan rumah”
Namun saya
teringat dengan sebuah kata bijak
“Pada saat kau berada di jalanan, jika kau tak pernah
melangkahkan kakimu, kau tak akan tahu apa yang terjadi selanjutnya”(Frodo)
Perancis
adalah salah satu negara yang sangat terkenal dengan menara Eifel dan Museum
Louvre-nya. Kualitas akademis yang berstandar international, kehidupan sosial
yang dinamis, fasilitas yang memadai dengan biaya pendidikan yang terjangkau
dan biaya hidup yang terbantu oleh beragam subsidi pemerintah Perancis
merupakan paket yang menarik dari perjalanan kuliah master yang dikenal dengan
negara Mode itu. Maka tidak heran bila Perancis menjadi salah satu negara
favorit tujuan untuk melanjutkan pendidikan Master.
Sebelum saya
bercerita tentang Perancis, saya akan menceritakan lika-liku perjalanan untuk
dapat melanjutkan Master 2 di Universite de Technologi de Compiegne dengan
beasiswa Kementrian itu.
27 Januari 2014, langkah pertama pun dimulai dengan menjejakkan kaki di Institut Français d’Indonesie. Disinilah, pertama kali saya dikenalkan bahasa perancis. Tiba tiba seseoramg perempuan datang dengan bahasa “planet” lain, beliau pun berdiri dan bertanya di depan kelas kita. Kami pun terperangah, beliau bilang apa dan kami harus jawab apa..... Eh, ternyata beliau sedang memperkenalkan namaya, yang kami sekarang sangat akrab dengan beliau, kami memanggilnya dengan Mme Irma.
3 minggu pertama saya sempat shock mengikuti les bahasa perancis ini, karena bahasa ini memang benar-benar aku baru pelajari. Tapi teman-teman dan guru bahasa saya selalu memberikan semangat dan semangat sehingga akhirnya saya dapat lulus ujian tes DELF B1 (semacam TOEFLnya bahasa perancis).
Sangat banyak cerita kami yang
menarik selama belajar di Institut Français d’Indonesie. Canda, tawa ngakak, jahil usil, dan tangis mewarnai perjalanan ini.
Kami mengikuti les bahasa ini dari senin sampai jumat, pukul 16.00-20.30,
bayangkan hampir setiap hari selama 4 jam saya duduk manis dan berdiskusi.
Namun saya tetap menikmati ini, karena ada teman kelas yang telah menjadi
keluarga baru disini. Ya kami telah
menjadi keluarga baru, yang saling menolong dan membagirasa suka duka.
Pada akhirnya 20 pejuang Master 2 Perancis ini memiliki perjalanan yang berbeda beda. Tantangan yang dihadapi di depan pun tak kunjung berhenti. Tapi untuk menempuh di benua Eropa ini memang perlu diperjuangkan.
Doaku
untuk Kita, “Ya Allah, ijinkanlah kami
ber 18 bertemu dalam satu waktu di Perancis pada tahun ajaran ini, walau jadwal
keberangkatan kami memang akan berbeda-beda. Kami serahkan segalanya kepada
Engkau ya Allah…. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui yang terbaik bagi kami….”
Perjuangan kita masih panjang
kawan.
( Berangkat Paris 5 September 2014. 17.55 wib)
*Penulis
adalah mahasiswa Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan Master 2 di Kota
Compiegne.
*Master 2
in Systèmes Mécatroniques et Mécanique Avancée,
Université de Technologie de
Compiègne (UTC), France
Selamat sudah bisa menemuh pendidikan berkualitas di luar negeri. Jangan lupa ditunggu kontribusinya untuk memajukan negeri.
BalasHapusiya terimakasih, semoga saya nanti kembali dengan membawa banyak pengalaman untuk dapat membantu membangun pendidikan berkualitas
BalasHapusSelamat mas boleh tanya gak ni dulu mas les bahasa prancis nya brp bulan?
BalasHapus