News
Loading...

Cerita Lika-Liku Studi Ke Eropa

     Mukhamad Aziz adalah namanya, namun ia lebih akrab dipanggil Aziz. Aziz adalah anak kedua dari empat bersaudara, lahir di Jombang. Ia menyelesaikan studi S1-nya di Fakultas Teknologi Industri, ITS, selama 3,5 tahun lalu melanjutkan progam akselerasi Fast Track studi S2 (Master 1) jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS. Lalu ia melanjutkan studi S2 lagi (Master 2) jurusan Mechatronic and Mechanical Engineering Fakultas MSCI, di Universite Technologie de Compiegne, France. Saat ini ia tengah memasuki semester ketiga.

     Aziz kecil sangat menyukai pelajaran matematika. Sebelum masuk pelajaran sekolah SD, ia sempatkan untuk mengerjakan soal-soal matematika bersama “guru les privat” di buku paket. Ini pun, ia dipaksa oleh ibunya untuk les privat, dan kalau tidak dipaksa dia pasti akan main bersama teman teman di desanya. Karena sudah mengerjakan soal-soal di buku, ketika gurunya meminta untuk mengerjakan soal tersebut di kelas, ialah orang pertama yang selesai. 

     Di waktu SMA, ia pun aktif sebagai aktivis Olimpiade Fisika. Pada saat kelas 1 SMA, sempat juga menjuari olimpiade fisika di Universitas Negeri Malang sebagai harapan 1. Pada kelas tiga SMA, Ia pun aktif mengikuti olimpiade Kimia, meskipun hanya lolos sebagai semifinalis, tapi yang membuatnya senang adalah ketika lolos seleksi olimpiade, ia pikir yang penting ia dapat jalan-jalan travelling di luar kota (aneh ya..). Kecintaan pada bidang ini membuatnya tertarik untuk memasuki dunia teknik.

      Pertengahan Agustus lalu Aziz mempresentasikan paper berjudul “Sol Gel Synthesis of Titanium Dioxide Dopping Aluminum As Sensor Gas Material” di depan peserta International Energy Conference yang berasal dari berbagai negara yang berbeda. Kesempatan berharga itu ia dapatkan tepat sekitar 3 minggu sebelum berangkat studi S2 (Master 2) di France. Sehingga karena ia telah “dihajar” dengan kursus bahasa Perancis selama 5 bulan, waktu ia presentasi seminarpun, ia banyak vocab bahasa inggris yang tertukar dengan bahasa perancis. Di waktu awal seminar saja, ia sudah keliru mengucap salam, yang seharusnya mengucap “good morning” tapi ia malah mengucap “bonjour”yang sama-sama berarti selamat pagi. Sampai-sampai ada salah satu peserta yang menanyakan ke Aziz, “Habis kuliah master di France ya?”. Aziz pun menjawab “Belum, dalam beberapa minggu ke depan, saya akan berangkat ke France”.

    Waktu pun terus berjalan, Ia pun telah berangkat di France, Setelah 3 bulan di France, ia berhasil melewati di tri-semester perdana kuliahnya di Compiegne. Jatuh bangun yang ia rasakan selama proses kuliah. Komitmen, adalah satu hal yang ia pegang kuat, bahwa seorang muslim harus bertanggungjawab atas apa yang telah dimulainya. Bertanggungjawab untuk menyelesaikan dengan sebaik mungkin. Apapun ujian yang akan dihadapinya, ia akan berkata “All is Well”

      Jika setiap manusia akan ditanya tentang amal terbaiknya, Aziz berharap belajar bisa menjadi amal yang dapat ia banggakan nanti di hadapanNya. Lili ingin agar ilmunya dapat menjadi amal jariyah yang terus mengalir dan menjadi pengharum bagi namanya meski ia telah tiada. Menjadi sebaik-baik manusia yang bermanfaat bagi orang lain melalui gerbang ilmu pengetahuan adalah cita-citanya.
       Satu hal yang tak luput ia lakukan adalah memohon doa dari orang tua dan mbah. Meski kini terpisah jarak berpuluh-puluh ribu km jauhnya dari rumah, ia selalu menyempatkan untuk menelepon keluarga dan memberikan kabar. Aziz percaya bahwa doa adalah senjata kaum muslim, dan senjata itu kian terasah tajam bila dilumuri ridho dari orang tua.

      Baginya, perantauan adalah sarana akselerasi diri. Menjaga idealisme sebagai seorang muslim di tanah Eropa tentu memiliki tantangannya tersendiri. Berhati-hati dalam hal makanan, serunya mencari tempat untuk bisa menjalankan ibadah shalat, bergaul dengan masyarakat internasional, serta lingkungan akademik yang begitu dinamis. Tapi Aziz bersyukur bahwa ia sudah pernah berkeliling di negara-negara Eropa yang tetangga France. Satu hal unik yang tak jarang dilakukannya adalah belajar Investasi Properti. Menurutnya, kecintaan ilmu akademik tidak akan membuatnya lupa untuk terus berjuang mengembangkan aset Properti nantinya setelah bekerja dan  pulang di Indonesia.






Share on Google Plus

About Mukhamad Aziz

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

3 komentar :

Tinggalkan Sebuah Komentar Anda