Sistem perpipaan meliputi semua komponen dari lokasi awal sampai dengan lokasi tujuan antara lain, saringan (strainer), katup atau kran, sambungan, nosel dan sebagainya. Untuk sistem perpipaan yang fluidanya liquid, umumnya dari lokasi awal fluida, dipasang saringan untuk menyaring kotoran agar tidak menyumbat aliran fuida. Saringan dilengkapi dengan katup searah ( foot valve) yang fungsinya mencegah aliran kembali ke lokasi awal atau tandon. Sedangkan sambungan dapat berupa sambungan penampang tetap, sambungan penampang berubah, belokan (elbow) atau sambungan bentuk T (Tee).
Perencanaan maupun perhitungan desain sistem perpipaan melibatkan persamaan energi dan perhitungan head loss serta analisa tanpa dimensi yang telah dibahas pada bab sebelumnya. Perhitungan head loss untuk pipa tunggal adalah dengan persamaan Darcy-Weisbach yang mengandalkan Diagram Moody untuk penentuan koefisien geseknya. Untuk keperluan analisa jaringan perpipaan umumnya dipergunakan persamaan Hazen-Williams.
A.1. Sistem Pipa Tunggal
Penurunan tekanan (pressure drop) pada sistem pipa tunggal adalah merupakan fungsi dari laju aliran, perubahan ketinggian, dan total head loss. Sedangkan head loss merupakan fungsi dari faktor gesekan, perubahan penampang, dll atau dapat dinyatakan dengan persamaan :
)m, rz, konfigurasi sistem, Dp = f ( L,Q, D, e, D
Untuk aliran tak mampu mampat, sifat fluida diasumsikan tetap. Pada saat sistem telah ditentukan, maka konfigurasi sistem, kekasaran permukaan pipa, perubahan elevasi dan kekentalan fluida bukan lagi merupakan variabel bebas. Persamaan akan menjadi :
p = f ( L,Q, D)D
Empat kasus yang mungkin timbul pada penerapan di lapangan adalah :
1. p tidak diketahuiDL, Q, D diketahui,
2. p , Q, dan D diketahui, L tidak diketahuiD
3. p , L dan D diketahui, Q tidak diketahuiD
4. p , L dan Q diketahui, D tidak diketahuiD
Penjelasan masing-masing kasus tersebut adalah sebagai berikut :
1. Untuk kasus ini, faktor gesekan f, dapat diperoleh dari diagram Moody ataupun dari persamaan empiris perhitungan f dari Re dan e yang diketahui. Total head loss dihitung dan penurunan tekanan dapat dihitung dari persamaan energi. Kasus ini diilustrasikan pada contoh soal 3.1.
2. Hampir sama dengan kasus 1 maka total head loss dapat dihitung dari persamaan energi, kemudian faktor gesekan diperoleh dari diagram Moody. L yang tidak diketahui dapat dihitung dari persamaan mayor losses. Kasus seperti ini ditampilkan pada contoh soal 3.2 dan 3.3.
3. Karena Q atau V belum diketahui maka faktor gesekan dinyatakan sebagai fungsi V atau Q terlebih dahulu. Kemudian diasumsikan sebuah nilai f yang diambil dari diagram Moody dengan kenyataan bahwa aliran dalam pipa, angka Reynoldnya pasti cukup besar. Dari f asumsi tersebut diperoleh V asumsi yang dipergunakan untuk menghitung angka Reynold asumsi. Dari angka Reynold yang baru ini dicari nilai f yang baru untuk asumsi V yang kedua. Langkah ini diulangi sampai diperoleh nilai yang sesuai. Karena f adalah fungsi yang lemah terhadap angka Reynold maka 2 atau 3 kali iterasi sudah diperoleh nilai V yang hampir benar.
4. Apabila D pipa belum diketahui tentunya diinginkan diameter terkecil yang memungkinkan agar ekonomis. Perhitungan dimulai dengan mengasumsikan nilai D terlebih dahulu. Kemudian angka Reynold dan kekasaran relatif pipa dapat dihitung demikian pula faktor gesekan. Total head loss dihitung dan juga penurunan tekanan, dari persamaan energi. Hasil perhitungan penurunan tekanan ini dibandingkan dengan penurunan tekanan yang disyaratkan. Jika perhitungan pressure drop jauh lebih besar, maka perhitungan diulangi dengan mengasumsikan nilai diameter pipa yang lebih besar atau sebaliknya. Iterasi diulangi sampai ketelitian yang diharapkan.
mohon saran nih .
BalasHapusbackground study saya dari T.Mesin (Konversi energi), job exp di turbin gas ,boiler dan rotating equip tapi cuma 1 thn, krn tuntutan bini…pindah job ke industri sales & marketing selama 10 thn..hehehe…
Krn suatu hal,pengen balik lagi kerja di bidang teknik…nah kebetulan adek ada yg kerja dari bintan sbg R& D semikonduktor dan ada bawa info mengenai WI,NDT dan kroni2nya pak…
masih worth-it ndak sih pak klo saya ambil WI plus NDT dulu…???mengingat usia yg sudah tdk lagi teenager…hehehe (33 y.o)
sy masih sangsi nih pak apa hanya dgn course singkat dan zero experience di bid fabrikasi…bisa dpt pekerjaan yg layak…??
terlepas dari misi utama sy perihal “bayaran” sih pak, cuma klo liat masa depan kayaknya sangat layak utk di geluti bidang ini.
karena dari sy agak familiar dgn O&G, krn ortu jg kerja di bid O&G piping maintenance…
rencananya sih secepatnya bulan jan ini mo ikut kursus,mumpung pesangon masih utuh nih pak…hehehe
mohon pencerahannya..
thanks a lot
SATRIYA IBRAHIM