News
Loading...

Lumpur lapindo Ditinjau dari Mekanika Fluida




Sudah lima tahun kejadian bencana luapan lumpur lapindo SIDOARJO. Kejadian luapan lumpur terjadi tepat 2 hari setelah terjadi tragedi gempa di Yogyakarta. Tragedi yang dikenal dengan LUSI terjadi pada 29 Mei 2006 silam. Lumpur yang keluar dari pusat semburan sebanyak 150 ribu kubik lumpur per hari.
Jadi ditinjau dari sifat persamaan Bernoulli dan mekanika fluida dapat saya simpulkan  Sifat-sifat fluida, Semua fluida nyata gas dan zat cair memiliki sifat-sifat khusus yang dapat diketahui antara lain: rapat massa (density), kekentalan (viscosity), kemampatan (compressibility), tegangan permukaan (surface tension), dan kapilaritas (capillarity).
Persamaan energi, Energi yang ada pada tiap saluran berat dari aliran air terdiri dari 3 bentuk dasar yaitu: energi kinetik, energi tekanan, dan energi elevasi diatas garis datum. Dari ketiga bentuk dasar energi tersebut akan di dapatkan persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa konservasi energi merupakan bentuk persamaan energi untuk aliran tanpa geseran dasar.
Intinya  dengan menggunakan rumus persamaan bernoulli kita bisa menghentikan semburan lumpur lapindo dan memasukkan kembali lumpur ke dalam perut bumi. Setiap semburan dari pompa ataupun sumber energi lainnya pasti memiliki total head. Penghitungan total head sendiri terpengaruhi oleh kuatnya tekanan, grafitasi, dan kecepatan fluida.
Data yang dimiliki dari lapangan menyebutkan kedalaman sumber lumpur Lapindo di Porong antara 0,5 Km hingga 1,9 Km. Sedang tekanan lumpur itu sebesar 2.000 PSI (pound per square inches). Dengan demikian, maka total semburan lumpur itu hanya maksimum mampu mencapai ketinggian 27 meter di atas permukaan tanah.
Apabila disekitar lubang semburan lumpur di buatkan tabung silinder mengelilingi lubang lumpur setinggi 30 meter apakah luapan lumpur akan berhenti sampai ditotal head 27 meter? Secara teori memang sudah pasti dan seharusnya lumpur berhenti pada ketinggian 27 meter namun mengingat total head ini terpengaruh oleh berbagai macam variabel kemungkinannya pasti akan meleset tapi tidak akan jauh, mungkin lebih tinggi atau malah lebih rendah dari 27 meter. Setelah lumpur berhenti kita bisa memompa lumpur yang berada di sekitar untuk kembali ke dalam perut bumi, karena massa jenisnya menjadi lebih berat dari keseimbangan maka lumpur ini akan turun kembali ke bawah (perut bumi), setelah itu memungkinkan kita untuk menutup permanen lubang semburan lumpur dengan menggunakan bahan yang massa jenisnya lebih berat.



untung aja lumpur lapindo jauh dari kampus Gue...heheheh

MENURUT LOE GIMANA???
Share on Google Plus

About Mukhamad Aziz

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar

Tinggalkan Sebuah Komentar Anda