News
Loading...

Electric Arc Welding


Shielded Metal Arc Welding (SMAW)

Jenis pengelasan ini termasuk jenis las listrik dengan elektroda sekaligus sebagai filler metal, sering disebut consumable electrode. Elektroda (filler metal) dibungkus oleh material pembungkus, yang berfungsi untuk :
  • membentuk gas pelindung
  • menstabilkan busur listrik
  • berfungsi sebagai flux untuk mengikat pengotor dalam logam cair
  • membentuk slag sebagai lapisan pelindung daerah lasan
  • mengurangi percikan logam cair dan menaikkan deposit logam
  • menambahkan unsur paduan di weld metal
  • menaikkan penetrasi busur listrik
  • mempengaruhi bentuk manik las
  • sebagai penambah pada logam pengisi

Klasifikasi Elektroda menurut AWS (American Welding Society)

misalnya :
E  70  1   8
E : elektroda, bisa carbon steel atau low-alloy steel
70 : kekuatan sambungan las sebelum dilakukan treatment selanjutnya. Pada contoh ini, 70 kpsi.
1 : posisi pengelasan. Ada 4 posisi pengelasan : flat, horizontal, vertical, overhead. 1: all, 2: flat and horizontal, 3 : flat only.
8 : tipe pelapis. Ada 8 tipe pelapis; 0 : cellulosic; 1 : cellulosic + Ca and K; 2 : Titania; 3 : High titania-potassium; 4 : titania + iron powder; 5 : low hydrogen (lime); 6 : low hydrogen + potassium; 7 : cellulosic + iron powder; 8 : low hydrogen + iron powder.

Material Pembungkus Elektroda

  • Cellulosic : 50% SiO2, 15% TiO2, FeO, MgO, Na2O, 30% volatile
  • Titania : 30% SiO2, 15% TiO2, FeO, MgO, Na2O, 30% volatile

Fungsi Senyawa Pembungkus Elektroda

  • Pembentuk Slag : SiO2, MnO2, FeO, dan Al2O3
  • Memperbaiki karakter busur listrik : Na2O, CaO, MgO, dan TiO2
  • Sebagai deoxidizer : graphite, aliminium, wood flour
  • Sebagai binder : sodium silicate dan potassium silicate
  • Alloying elements : V, Ce, Co, Mo, Al, Cr, Ni, Mn, W, Nb

Pencairan  Logam Pengisi

  • Globular : jarak dengan benda yang akan di las cukup jauh dengan arus tidak terlalu tinggi (paling efisien)
  • Spray : jarak dengan benda yang akan di las hampir sama dengan globular, namun arus yang diperlukan tinggi sehingga kurang efisien.
  • Short circuit : jarak nya dekat dan membutuhkan arus yang tinggi, tidak efisien.

Submerged Arc Welding (SAW)

Pada pengelasan ini, busur listrik dilindungi oleh serbuk flux yang terdiri dari lime, silica, MnO, CaF. Prinsip pada pengelasan ini hampir sama dengan pengelasan pada SMAW. BEdanya dengan SMAW adalah pada SAW flux tidak dibungkus ke elektroda, menggunakan elektroda kontinu, arus lebih tinggi sehingga dapat digunakan untuk mengelas benda yang lebih tebal hanya dengan langkah yang sedikit.
Pada pengelasan ini menggunakan logam pengisi kontinu berupa gulungan kawat. Besaran arus listrik AC/DC antara 600 – 2000 ampere dan besaran voltase listrik AC/DC sampai dengan 440 volt. Biasanya  digunakan untuk mengelas pipa penyalur minyak dan gas (Double Submerged Arc Welding, DSAW).

Flux-Cored Arc Welding (FCAW)

Pada pengelasan ini menggunakan elektroda berongga yang rongganya diisi flux, tujuannya agar flux tidak terkontaminasi dengan lingkungan. Elektroda yang digunakan memiliki diameter 1.5 – 2.5 mm. Metode ini biasanya digunakan untuk mengelas baja hingga ketebalan 25 mm.

Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)

Metode pengelasan ini sebelumnya dikenal dengan nama Tungsten Inert Gas (TIG). Gas Inert yang biasa digunakan adalah wolfram untuk pelindung yang bagus sehingga atmosfir udara tidak masuk ke daerah lasan. Namun sekarang digunakan Co2 (tidak inert) karena lebih murah dan stabil.
Elektroda tungsten bukan sebagai filler metal, sehingga perlu filler metal dari luar untuk mengisi gap sambungan. Filler metal bersama logam induk akan dicairkan oleh busur listrik yang terjadi antara elektroda dengan logam induk.
Metode ini biasanya digunakan untuk mengelas logam yang reaktif terhadap oksigen seperti paduan aluminium, magnesium dan titanium. Metode ini juga cocok intuk pelat tipis sampai dengan 5mm. Straight polarity (dengan arus hingga 500 ampere, boltase 20-40 volt) lebih sering digunakan daripada reverse polarity, karena reverse polarity cenderung mencairkan elektroda. Metode ini sangat cocok digunakan untuk spot welding.

Gas Metal Arc Welding (GMAW)

Sebelumnya dikenal dengan nama Metal Inert Gas (MIG). Pada metode pengelasan ini, gas pelindung juga berfungsi sebagai filler metal. Gas yang digunakan sebagai pelindung sama dengan gas yang digunakan pada GTAW, yaitu Ar, He, dan CO2, dialirkan selama proses pengelasan. Elektroda kontinu. Metal transfer berupa spray, globular dan short-circuit. Biasanya menggunakan sumber arus DC dengan reverse polarity untuk menaikkan penetrasi lasan. Metode ini juga digunakan untuk mengelas logam yang reaktif terhadap oksigen. GMAW digunakan untuk mengelas bagian yang tebal, karena slag yang terjadi ketika pengelasan multipass tidak akan terjadi.

Plasma Arc Welding (PAW)

Plasma adalah gas yangterionisasi dengan jumlah ion sama dengan jumlah elektron. Menggunakan elektroda tungsten, filler metal ditambahkan seperti pada proses GTAW. Menggunakan gas pelindung He, Ar atau campuran keduanya. Arus listrik yang digunakan mencapai 100 ampere dengan temperature plasma hingga 30000°C, dengan temperatur setinggi ini, material apapun dapat dicairkan. Metode ini menghasilkan penetrasi yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk mengelas paduan aluminium dan titanium dan sering digunakan sebagai pemotong (plasma cutting).
Proses Plasma Arc Welding ini terbagi menjadi dua tipe :
  1. Transferred, untuk plat tebal, jarak ke benda kerja harus dekat.
  2. Non Transferred, untuk plat tipis, tidak ada pengauh dengan jarak benda kerja.

Stud Welding (SW)

Proses pengelasan ini menggunakan arus DC, digunakan sebagai alternatif pengganti proses riveting atau tapping. Pengelasan ini biasa digunakan untu menyambung atau memasang baut, cantolan mesin (hook).
Share on Google Plus

About Mukhamad Aziz

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar :

Tinggalkan Sebuah Komentar Anda